Rabu, 18 Januari 2012

MAP dari Masa ke Masa



                Majalah Abdi Praja, adalah sebuah Unit Kegiatan Praja (UKP) yang bergerak di bidang jurnalistik kampus. Nama ini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga para praja. Bagaimana tidak, pada setiap aktivitas praja organisasi inilah yang selalu mendokumentasikannya. Namun, masih banyak dari kalangan praja yang belum tahu bagaimana sejarah Organisasi Jurnalistik kampus ini berdiri. Pada artikel ini saya akan ungkap sedikit tentang sejarah berdirinya MAP dan dihubungkan dengan MAP IPDN Kampus Sumatera Barat.
                APDN Nasional sebagai penggabungan sekolah kepamongprajaan yang berada di tiap daerah diawali dari angkatan 01 yang masih menggunakan Program D-3. Di angkatan pertama ini sebenarnya gagasan untuk membuat sebuah organisasi resmi jurnalistik kampus sudah mulai ada dan berjalan, namun dikarenakan kepadatan jadwal kuliah dan pengasuhan ditambah dengan fasilitas yang masih belum memadai menjadikan organisasi ini belum berjalan dengan semestinya. Keadaan ini berlanjut hingga STPDN 05.
                Pada STPDN angkatan 06, keinginan itu mulai menampakkan hasil. Di bawah naungan Wahana Bina Praja (WBP), redaksi MAP 06 mencetuskan pembuatan ruang redaksi MAP yang saat itu lokasinya berada di bawah MENZA. Hal itu di pandang penting karena selama 5 angkatan ke belakang, seluruh kerja redaksi bertempat di Barak masing – masing. Namun, dikarenakan angkatan 06 pada saat itu sudah menginjak Wasana Praja, jadi pembangunan tersebut diteruskan oleh angkatan 07.
                Pembangunan ruang redaksi ditambah dengan beberapa fasilitas jurnalistik mulai menampakkan hasil pada angkatan ini. Hingga tahap ini, MAP masih belum secara resmi menjadi sebuah organisasi. Angkatan 07 sudah menjadi Wasana Praja, dilanjutkan oleh angkatan 08 yang saat itu menjadi Nindya Praja untuk melegalkan organisasi ini. Baru pada STPDN angkatan 09 organisasi ini akhirnya resmi menjadi Unit Kegiatan Praja.
                Pada tanggal 8 Oktober, Drs. Marwoto Suwito, M.Si sebagai Ketua STPDN saati itu mengesahkan MAP (Majalah Abdi Praja) dengan simbolis berupa penyematan Tanda Kecakapan kepada MP. Yoga Pratomo asal kontingen Jawa Timur sebagai ketua MAP pertama di IPDN. MAP pada saat itu berada di bawah WBP Dinas Pendidikan.
                Pada tahun 2003, tepatnya angkatan 14 nama MAP diganti menjadi Abdi Praja News (APN). Penggantian ini disertai dengan perubahan struktur organisasi MAP hingga sekarang. Tahun 2009 STPDN yang sudah berganti nama menjadi IPDN, mempunyai kebijakan untuk menempatkan sebagian prajanya di empat kampus daerah, yaitu : Kampus Pekanbaru (RIAU), Kampus Bukittinggi (SUMATERA BARAT), Kampus Makassar (SULAWESI SELATAN), dan Kampus Manado (SULAWESI UTARA). Dengan adanya kebijakan tersebut, tentu merubah lagi SOTK dari APN yang sudah ada.

Pada Kampus Sumatera Barat, APN mulai dirintis oleh angkatan 19 sebagai “pembabat alas” atau angkatan yang pertama menempati kampus ini. Fasilitas yang belum memadai, tidak menghambat kinerja dari APN untuk terus berkarya dalam bidang jurnalistik.
Kesuksesan yang telah dicapai oleh angkatan 19 lalu diteruskan oleh angkatan 20 yang baru dilantik menjadi nindya praja. Nama Abdi Praja News diubah menjadi MAP kembali oleh kepengurusan yang baru ini. SOTK MAP KampusSumatera Barat, di koordinatori oleh NP. Bangkit Mustiko Aji membuahkan banyak hasil, diantaranya :
1.       8 Oktober 2011 : Launching Buletin Among Praja Kampus Baso (Bakaba) yang merupakan nama dari buletin MAP Kampus Sumatera Barat sekaligus pengesahan ID PERS Bakaba
2.       20 Oktober 2011 : Bakaba Online dengan situs http://www.bakaba.co.cc
3.       15 Januari 2011 : Bakaba Mobile dengan situs bakaba.co.cc/?m=1